informasi

INFORMASI

"Pengurus Rukun Tetangga 01 RW 08 BCA Pamengkang mengucapkan, " Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1442 H," ......// "Mari kita jegah penyebaran virus corona dengan 1) Pake masker, 2) Jaga Jarak,3) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir" .

Selasa, 20 Juni 2017

Desa Pamengkang Ingin Setara dengan Wilayah Kota

Kuwu Desa Pamengkang, Syaefuddin Zuhri saat memantau pembangunan
 jembatan di desanya, kemarin
Fajarnews.com, CIREBON-Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon terus menggenjot pembangunan infrastruktur demi menyetarakan dengan tetangga wilayahnya yang masuk ke wilayah perkotaan agar bisa mengimbanginya.

Melalui Dana Desa (DD) tahun 2017, selain demi memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat diharapkan akan mampu menghapus perbedaan desa dan kota.

Kuwu Desa Pamengkang, Syaefuddin Zuhri memaparkan, luas wilayah Desa Pamengkang sekitar 248,688 hektare dengan jumlah penduduk 9.904 jiwa. Secara matematik memiliki kepadatan penduduk sekitar 39,825 jiwa/hektare sehingga perlu dibentuk tatakelola desa atau tata rencana ruang dan wilayah Desa Pamengkang.

Kemudian kata dia, pembangunan infrastruktur seperti pembangunan sarana umum, fasilitas pelayanan masyarakat, BUMdes, Pasar Desa, balai kesehatan, peningkatan pendidikan dan lainnya.

“Penataan pembangunan tersebut secara bertahap kita mengandalkan dari program DD yang setiap tahun kita alokasikan untuk terus menggenjot pembangunan infrastruktur,” jelasnya  kepada fajarnews.com, Minggu (18/6).

Dijelaskannya, pada APBDes 2017 ini, dari total pendapatan Rp 1.622.526.500,- Desa Pamengkang mengalokasikan pembangunan fisik sebesar Rp 858.727.000,- atau sekitar  52,93 persen. Sementara bidang lain diantaranya pemberdayaan Rp 125.304.500,-, bidang penyelenggaraan pemerintahan Rp 475.295.000,-, bidang pemberdayaan Rp 13.200.000,- serta untuk permodalan BUMDes Rp 150.000.000,-. “Kalau untuk menyetarakan memang butuh waktu, tetapi dengan digenjot adanya program DD ini secara bertahap kita berharap bisa menyetarakan. Minimalnya tidak terlalu tampak perbedaan,” terang Syaefuddin.

Ditambahkannya, konsentrasi pembangunan lebih kepada fasilitas jalan utama atau jalan poros desa dan jalan lingkungan desa serta pembangunan SPAL, TPT dan jembatan akses penghubung antar dusun.

Hal itu yang harus ditata semaksimal mungkin agar akses warga dalam melintas tidak merasa direpotkan karena harus memutar arah.

Dengan dibangunnya jembatan kata dia, akan membuat akses warga menjadi lebih mudah dan akses perekonomian diharapkan akan mampu meningkatkan keejahteraan masyarakat. “Kita masih konsentrasikan pembangunan untuk infrastruktur jalan dan membangun penataan lingkungan wilayah,” paparnya. (Nawawi)/dipublikasikan kembali oleh Ketua rt01bca.

Sumber :  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar