informasi

INFORMASI

"Pengurus Rukun Tetangga 01 RW 08 BCA Pamengkang mengucapkan, " Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1442 H," ......// "Mari kita jegah penyebaran virus corona dengan 1) Pake masker, 2) Jaga Jarak,3) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir" .

Minggu, 18 Agustus 2013

Lomba 17 Agustusan

17 Agustus tahun 45, Itulah hari kemerdekaan kita. Hari merdeka nusa dan bangsa. Hari lahirnya bangsa Indonesia…Merdeka !!!
Sekali merdeka tetap merdeka…Selama hayat masih di kandung badan…Kita tetap setia,tetap setia..Mempertahankan Indonesia…Kita tetap setia, tetap setia..Membela negara kita..
Ketua RT.01 BCA
Itulah bait lagu ‘Hari Merdeka’ yang diciptakan H.Mutahar yang secara gamblang menyatakan bahwa tanggal 17 Agustus merupakan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang harus tetap kita belas setiap saat.

Dirgahayu negeriku tercinta Republik Indonesia yang pada hari ini merayakan hari kemerdekaan ke 68. Kini Indonesiaku telah memasuki era modern, namun tetap ada keceriaan yang tercipta berkat lomba-lomba 17 Agustusan sederhana yang diadakan di berbagai tempat di seluruh Indonesia. salah satunya di komplek perumahan Bumi Cirebon Adipura RT.01 RW.08 BCA Pamengkang.

Terik matahari siang terasa panas, tampak terlihat banyak bocah-boca kecil ceria mengikuti lomba tersebut. Panitia yang dimotori oleh para remaja menyiapkan segala sesuatu untuk perlombaan .Semua saling berbaur dalam indahnya merayakan Hari Kemerdekaan, tak pandang dia anak orang berada ataupun anak orang tak punya.

Karena perlombaan dilaksanakan pada siang hari, maka perlombaan tahun ini dilaksanakan di ujung Jl. Adipura Lestari VII yang sedikit rindang karena ada beberapa pohon mangga yang menaungi. Walaupun lomba diadakan secara sederhana, namun kesederhanaan itulah yang bisa membuat kebahagiaan pada tanggal 17 Agustus hari ini.

Berikut beberapa perlombaan yang dilombakan :

Lomba Lari 


Lomba Bola Dandut Tingkat Anak-anak, remaja dan Orang Tua

Lomba ini terdiri dari 2 orang. Satu bola pingpong (atau bola lain yang sejenis) diletakkan di kening kedua orang tersebut, sehingga saling menekan agar bola tidak jatuh. musik dinyalakan & peserta harus joget. Peserta yang bisa mempertahankan bolanya tidak jatuh itulah yang menang.


Lomba Balap Kelereng putra & putri

Inti dari lomba ini adalah kecepatan dan keseimbangan dalam membawa kelereng. Peserta diminta untuk menggigit gagang sendok dengan mulutnya dan menaruh kelereng di sendok tersebut. Lari sampai ke garis finish tapi kelereng tidak boleh jatuh dan tidak boleh di pegang menggunakan tangan.



Lomba Makan Krupuk

Lomba ini sangat populer pada hari kemerdekaan Indonesia. Lomba yang satu ini bisa diikuti oleh segala usia, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Pada lomba ini, beberapa kerupuk sudah digantung berjejer menggunakan tali. Nah, panjang tali biasanya disesuaikan dengan tinggi badan peserta. Para peserta harus menghabiskan kerupuk-kerupuk yang digantung secepat mungkin. Tantangan dari lomba ini adalah, peserta tidak diperbolehkan menggunakan tangan saat memakan kerupuk. Peserta hanya diperbolehkan menggunakan mulutnya.
Kerupuk yang terikat pada seutas tali, dan digantung yang tingginya di atas mulut peserta lomba. Aturan main, kedua tangan tidak boleh memegang tali/kerupuk, untuk itu kedua tangan disembunyikan di belakang pinggang. Hebohnya, tali gantungan kerap berayun akibat tarikan dari peserta lain.

Permainan ini mengajarkan kepada kita, di jaman penjajahan dulu rakyat mengalami kesulitan sandang, pangan dan papan. Untuk makan yang paling sederhana sekali pun mengalami kesulitan, akibat hasil panen penduduk diambil paksa oleh penguasa. Akibatnya, banyak rakyat yang kurang gizi bahkan mati kelaparan. 



 


Lomba Masukin Paku Dalam Botol


Lomba yang satu ini enggak kalah seru, dengan lomba lainnya. Meskipun terlihat mudah, tapi ternyata sulit juga. Setiap peserta sudah disiapkan sebuah paku yang menggantung di tali, kemudian diikatkan pada pinggang. Lalu mereka harus berlari menuju botol yang sudah disiapkan. Keseruan lomba ini terlihat saat peserta sibuk menghentikan paku yang bergoyang-goyang, untuk dimasukkan paku ke dalam botol. Nah, siapa yang cepat memasukkan paku, dialah yang juara !.


Lomba ngambil belut


Permainan ini memindahkan seekor belut ke tempat lain. Permainan ini mengajarkan , betapa pun sulit dan licinnya belut penjajah tetap harus diusir dari negeri ini. Perlu kesabaran dan ketekunan.


Lomba Balap Karung


Dulu, lomba ini biasa dilakukan oleh anak laki-laki. Tetapi, saat ini sudah banyak, anak perempuan yang berani juga beraksi di balap karung. Lomba ini mengharuskan peserta untuk berlari ke garis finish  tetapi di dalam karung.

Pemain masuk ke dalam karung, kemudian dengan lari dengan cara meloncat. Tidak jarang pemain terjatuh berguling-guling. Karung ini mengingatkan pada saat dijajah oleh Jepang. Sebagian besar rakyat mengalami penderitaan sangat berat, karena bahan pakaian sengaja tidak didistribusikan sehingga yang tertinggal hanyalah karung goni bekas.

Kain yang berserat kasar tersebut menimbulkan gatal-gatal di kulit karena sebagai sarang kutu. Filosofi menginjak-injak karung, kita meninggalkan pakaian yang sangat tidak pantas pakai tersebut. Ada makna lain dari balap karung yaitu betapa sulitnya berlari ketika kedua kaki terkungkung di dalam karung. Seperti kungkungan penjajah terhadap kebebasan rakyat untuk kemajuan bangsa Indonesia.


Lomba pukul air dalam plastik


Lomba ngambil koin dalam buah pepaya

Lomba ini hampir serupa dengan lomba makan kerupuk. Bedanya, para peserta harus mengambil koin-koin yang sudah disisipkan pada buah pepaya muda, semangka atau melon yang digantung. Nah, lagi-lagi, para peserta tidak diperbolehkan menggunakan tangan untuk membantu mengambil koin. Yang lebih seru lagi, biasanya buah-buah yang digantung sudah dilumuri arang yang dihaluskan dan dicampuri dengan minyak goreng warnanya hitam pekat. Wah, kebayang, dong, betapa belepotannya wajah para peserta yang sibuk mengambil koin

Pembagian Hadiah









Tidak ada komentar:

Posting Komentar