Sekalipun anak oknum polisi, berulah jalan bakal ditindak tegas
Atasi
geng motor, Kapolres Cirebon Kota perintahkan ‘tembak di tempat’
Kapoles Cirebon Kota AKBP Dani Kustoni, mengintruksikan anggotanya
melakukan “tembak di tempat” terhadap geng motor yang dianggap
meresahkan masyarakat. Pasalnya, geng-geng motor itu selalu membuat ulah
tindak pidana, merampok, menindas kendaraan lain dan sering membuat
onar.
Tindakan tegas itu dilakukan apabila melihat adanya
indikasi kuat anggota berandalan motor atau geng motor yang berulah di
jalan.
Pernyataan itu disampaikan Kapolres
saat menghadiri deklarasi anti geng motor oleh ratusan klub motor
bertempat di Kawasan Pelabuhan Cirebon (KP3C). Kepada wartawan, ia
mengaku prihatin atas maraknya aksi berandalan motor yang kerap sekali
membuat ulah di berbagai kota di Indonesia.
“Keberadaan mereka
cukup meresahkan. kami akan lakukan tembak ditempat, sekalipun itu anak
oknum polisi,” ujar Kapolres pada wartawan, Minggu (19/05/13).
Apa
yang dilakukan geng motor di sejumlah kota, sudah sangat meresahkan
masyarakat. Tidak jarang aksi yang dilakukan berandalan motor berujung
rusaknya fasilitas umum bahkan hilangnya nyawa warga.
“Dalam
sebulan terakhir saja, kami sudah menangani tiga kasus dugaan berandalan
motor, terakhir, tiga orang remaja anggota XTC diamankan di Polsek
Mundu,” beber Kapolres.
Eksistensi berandalan motor sendiri
pernah dibubarkan oleh Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) pada
tahun 2010 lalu. Saat itu, ratusan anggota berandalan motor
mendeklarasikan untuk membubarkan diri.
“Namun, beberapa tahun
ini mereka kembali muncul dan mulai berbuat onar,” jelasnya.
Peran
orang tua dan sekolah sangat penting membantu tugas aparat keamanan
dalam memberantasnya. Disinggung soal kenapa memilih mengumpulkan
klub motor untuk melakukan deklarasi dan tidak melakukan tindakan,
Kapolres mengatakan, tumbuhnya geng motor berawal dari klub motor.
“Seperti
contoh, XTC sendiri awalnya merupakan klub motor honda Astrea,” beber
Dani.@Moch Mansur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar